Perkembangan Islam di Negeri Sakura

Posted by Unknown Sabtu, 24 November 2012 4 komentar
Masjid Gifu di Jepang

Tak ada catatan yang pasti kapan Islam pertama kali masuk ke Jepang. Meski agak terlambat mengenal Islam, kini jumlah Muslim di Jepang semakin bertambah. Tragedi 11 September 2001 menjadi momentum penting banyaknya orang Jepang yang masuk Islam.

Dekan Fakultas Studi Islam di Universitas Takushoku Muto, menyatakan bahwa sikap toleran dan cara berpikir logis yang di miliki oleh masyarakat Jepang menjadikan mereka begitu dekat dengan karakter dan nilai Islam.

“ Terbukti dengan jumlah umat Islam di Jepang yang kian hari kian banyak”, tandas Tayeb El-Mokhtar Muto, yang kerap di sapa Muto, seperti di kutip Islamoline.

Menurut Muto, semua hal negatif yang di alamatkan ke Islam, terutama pasca tragedi 11 September 2001, tidak berhasil mengambil hati publik masyarakat Jepang. Yang terjadi justru sebaliknya, semua hal negatif itu seakan menjadi perantara bagi Islam untuk menjadi pusat perhatian banyak orang.

“ Jumlah orang yang masuk Islam semakin meningkat, baik di Jepang maupun negara-negara lain, terutama setelah tuduhan yang di tujukan kepada Islam sebagai agama yang menganjurkan kekerasan, pembunuhan, huru-hara dan segala macam bentuk terorisme lainnya,” ujar Muto

Keberadaan Islam di Jepang bisa di bilang baru. Menurut data Islamic Center Jepang, Islam sudah ada di Negeri Matahari Terbit itu sejak 1891. Namun data lain menyebutkan sejak 1887. Masjid tertua di Jepang di bangun pertama kali di Kobe tahun 1935 dan kemudian Masjid Tokyo pada 1938.

Bisa di katakan juga, Jepang termasuk negara yang terlambat mengenal Islam, di bandingkan Cina misalnya yang sejak awal kehadiran Islam sudah di datangi para sahabat Nabi, dan sudah banyak penduduknya yang memeluk Islam.

Bicara tentang dakwah Islam di Jepang, memang tak banyak literature yang di dapat. Tak heran, hingga saat ini, belum jelas benar apa yang menyebabkan bangsa Jepang terlambat mengenal dan memeluk agama Islam.

Ada yang mengatakan, kebijakan isolasi diri selama 200 tahun lebih yang di mulai pada pertengahan abad ke-17, membuat Jepang tidak mengenal Islam. Tapi apakah hal ini menjadi penyebab utamanya belum jelas benar, karena Islam sendiri sudah ada sejak abad ke-8 Masehi.

Baru pada zaman Restorasi Meiji tahun 1875, literature-literature tentang Islam yang berasal dari Eropa dan Cina mulai di terjemahkan dan masuk ke Jepang.

Salah satu sumber lain menyebutkan bahwa bangsa Jepang mengenal Islam lewat bangsa Turki. Kisahnya bermula dari peristiwa yang terjadi pada tahun 1890, ketika sebuah kapal Turki bernama Ertogrul karam di perairan Jepang. Konon, dari 600-an awak kapal, hanya 69 dari mereka yang selamat.

Pemerintah dan rakyat Jepang bersama-sama berusaha menolong para penumpang yang selamat dan mengadakan upacara penghormatan bagi arwah penumpang yang meninggal dunia. Peristiwa ini menjadi pencetus di kirimnya utusan pemerintah Turki ke Jepang pada tahun 1891.

Hubungan baik dengan Turki itu juga membawa kemenangan bagi Jepang dalam perang melawan Rusia tahun 1904. Setelah peristiwa itu, sekitar tahun 1900-an untuk pertama kalinya warga muslim Jepang pergi ke Mekkah guna menunaikan ibadah haji. Sejak itu Islam di kenal luas di Jepang.

Selanjutnya, di tengah politik ekspansi Jepang di Asia pada Perang Dunia II, orang Jepang mulai tahu bahwa banyak rakyat Asia yang memeluk Islam. Dari situ muncul kebutuhan lebih besar untuk melakukan penelitian tentang Islam secara lebih dalam. Maka di bentuklah lembaga-lembaga, organisasi maupun perkumpulan , yang mengkaji Islam, bahkan menerbitkan berbagai majalah dan buku tentang Islam.

Sayangnya, pemerintah Jepang pada masa itu memandang Islam tidak sesuai dengan asas militer Jepang dan Shintoisme (agama asal Jepang) yang banyak di peluk oleh penduduk Jepang. Karena itu, dakwah Islam pada masa itu tetap tidak di perbolehkan.

Setelah perang Dunia II berakhir, dan setelah banyak negara di Asia dan Afrika meraih kemerdekaannya, mulailah bermunculan banyak negara Islam di panggung dunia. Dari sini, hubungan Jepang dengan negara-negara Islam semakin tak terhindarkan, terutama dengan negara-negara Islam di  Timur Tengah sebagai negara penghasil minyak. Jepang pun makin dekat dengan lingkungan negara-negara Islam.

Menurut Tayeb El-Mokhtar Muto, kebebasan beragama yang telah di nkmati oleh masyarakat Jepang selama ini punya andil yang besar bagi di terimanya Islam di Jepang. Lebih dari itu, budaya masyarakat Jepang yang toleran dan lebih mengutamakan akal dan logika memudahkan kebenaran Islam di terima.

Sebagai modal untuk berdakwah, Muo meminta kepada semua yayasan Islam dunia,  seperti Al-Azhar, Dewan Tinggi Urusan Islam di Kairo, Rabithah al-Alam al-islami, untuk menyediakan buku-buku dengan metode yang mudah dan sederhana dalam berbagai bahasa dunia.

Kini umat Muslim di Jepang, khususnya Jepang tengah, makin mudah menunaikan ibadahnya dengan selesainya pembangunan Masjid Gifu di kota Gifu, awal 2009, termasuk rencana pendirian pusat budaya dan sekolah Islam Internasional pertama di Negeri Sakura tersebut.

Jumlah masjid di Jepang sendiri masih terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Tokyo, Kobe, Nagoya, Osaka, Yokohama, Hiroshima dan Hokkaido.

Peresmian Masjid Gifu di hadiri oleh Imam Masjidil Haram, Makkah, Syekh salih ibn Humaid, yang juga meresmikan penggunaan masjid itu untuk public Muslim di Jepang.

Menurut Ketua working  Group for Technology Transfer (WGTT), sebuah LSM Indonesia di Jepang yang ikut hadir dalam acara tersebut, Fauzy Ammary, sejumlah duta besar negara-negara Islam, seperti dari Saudi Arabia, Irak, Iran, Mesir, Oman, Afghanistan, Syria, dan Pakistan juga hadir.

Saat ini di Jepang belum ada satu pun sekolah islam yang permanen baik di tingkat sekolah dasar maupun menengah. Pengajaran dan pendidikan Islam di Jepang selam ini masih banyak di lakukan di masjid-masjid yang di bangun oleh kaum pendatang Muslim.

Gifu sendiri merupakan salah satu kantong Muslim terbesari di Provisnsi Aichi, yang terkenal sebagai kawasan industry otomotif Jepang. “ Proyek pembangunan masjid ini menelan biaya 129 juta yen atau setara 1,1 Juta dolar AS,” kata Fauzy Ammari.

Menurut Fauzy, Masjid Gifu akan menjadi pusat perluasan syiar Islam di kawasan Jepang Tengah. Luas bangunan Masjid Gifu 351 meter persegi, dan akan semakin di perluas dengan sekolah Islam dan pusat budaya, sehingga dapat mendukung dan melengkapi kegiatan penyebaran pusat Syiar Islam yang di lakukan di Jepang.

Warga Jepang asli yang menjadi Muslim, munurut Imam Masjid Jami’ Tokyo, Ensari Yentruk, di perkirakan mencapai 10 ribu orang. Sedang total warga Jepang yang Muslim kurang lebih mencapai 100 ribu orang. Meski di akui tidak ada data yang akurat soal ini, Insya Allah Muslim di Jepang akan terus bertambah

Baca Selengkapnya ....

Dasar-Dasar Mempelajari Bahasa Jepang

Posted by Unknown Minggu, 18 November 2012 6 komentar

Banyak yang berkeinginan untuk dapat menguasai Bahasa Jepang . Namun tak sedikit pula yang menyerah untuk mempelajarinya ketika pertama mempelajarinya. Kesulitan yang sering melekat adalah huruf-hurufnya yang agak mirip antara satu dengan lain baik huruf hiraganahuruf katakana maupun kanji sehingga membuat mereka kesusahan dalam mengingatnya.Pasalnya ketika di berikan contoh kata atau kalimat yang berisi huruf yang telah di hafal sebelumnya maka kalimat atau kata tersebut tidak lagi dapat di baca. Ini sering terjadi, itulah mengapa banyak yang berhenti di tengah jalan. Hal lain yang tak kalah sulitnya dalam mempelajari Bahasa Jepang adalah pada saat pembuatan kalimat. Banyak kosa kata telah di kuasai dan kalimat-kalimat yang ingin di translate ke Bahasa Jepangpun sudah ada, tetapi ketika ingin di jadikan dalam Bahasa Jepang,kita malah bingung bagaimana cara menyusun kata-katanya sehingga menjadi kalimat yang benar. 
Untuk dapat berBahasa Jepang yang di perlukan hanyalah kemauan dan latihan. Betapa pun banyaknya kesulitan maka perbanyak pula latihan. Betapapun salah kalimat Bahasa Jepang yang kita buat maka perbanyak latihan. Dan untuk menangkal kesalahan yang sama,ikutilah tips-tips berikut :

Pahami  struktur kalimat
Sejak kecil kita sudah berbicara dengan menggunakan bahasa persatuan negara kita yaitu Bahasa Indonesia. Secara tidak langsung pola kalimatnya sudah tertanam di dalam pikiran kita. Perlu di pahami bahwa pola kalimat Bahasa Indonesia adalah S-P-O (Subjek-Predikat-Objek) sama halnya Bahasa Inggris, sedangkan Pola kalimat Bahasa Jepang yaitu berbentuk S-O-P (Subjek-Obyek-Predikat). Inti dari kalimat Bahasa Jepang adalah letak predikat yang berada pada akhir  sebuah kalimat.
Predikat ini  mempunyai 3 tipe,antara lain :  Verbal (Kata kerja), Adjektiv ( Kata Sifat ) dan kata benda (Noun).
Contohnya :
Bahasa Jepang                      :    Watashi (S) wa ringgo (O) wo tabemasu(P).
Bahasa Indonesia                 :    Saya (S) makan (P) apel (O).
Bahasa Inggris                      :    I (S) eat (P)  aple(O)

Bahasa Jepang tidak membedakan gender penggunanya.
Namun membedakan tingkat kesopanannya dan juga memperhatikan suasananya. Tradisi masyarakat Jepang pada umumnya apabila berbicara kepada seseorang yang lebih tua hendaknya maka bahasa yang di gunakan adalah Bahasa Jepang dengan intonasi yang sopan, hal ini juga berlaku ketika berbicara kepada seorang atasan maupun kepada seorang customer ( pelanggan),dll. Di bolehkan berbicara secara  santai apabila suasananyapun dalam keadaan santai atau dalam momen liburan. Ketika pergi Rihlah (piknik) misalnya,untuk membangun keakraban antara satu dengan yang lainnya maka baiknya berbincang dengan bahasa informal.
Penulisan huruf  Bahasa Jepang menggunakan tiga macam penulisan yang lazim di gunakan yaitu:  huruf hiragana,huruf katakana dan kanji. Huruf Hiragana dan Katakana adalah huruf asli buatan Jepang. Sedangkan huruf Kanji adalah huruf China yang di gunakan bersama dengan Hiragana dan Katakana.
Contoh
Huruf Hiragana             :    にほんご
Katakana                        :    スラバヤ
Kanji                                :    日本語
Berbeda dengan Bahasa Inggris, penyuaraan huruf Bahasa Jepang mirip dengan penyuaraan Bahasa Indonesia yang di ucapkan secara apa adanya huruf tersebut. Misalnya : a,i,u,e,o. Ada pengecualian untuk kata-kata berikut ini:
Akhiran kalimat “ desu” di suarakan sebagai “des”
Contoh: Zasshi desu ( Zasshi des)  =  Ini majalah.           
Akhiran kalimat “masu” di suarakan “mas”
Contoh: Ginkou e ikimasu (Ginkou e ikimas) = Pergi ke sekolah




Baca Selengkapnya ....

Sejarah Hidup Imam Al ghazali radiallahu anhu

Posted by Unknown 0 komentar
Dia adalah Imam Abu Hamid Muhammad bin Ahmad al-Ghazali yang di juluki Hujjatul Islam. Beliau ulama terkenal dari Thus yang bermazhab Syafi’i. Imam besar ini memiliki peran yang sangat besar dalam memajukan peradaban Islam. Keharuman namanya mampu mencerahkan hati manusia dan menghidupkan jiwanya. Kebesarannya menjadi kebanggaan intelektual Islam dan mampu menggetarkan dunia penulisan. Mendengarkan kehebatannya dapat menundukkan suara-suara dan kepala. Beliau ini lahir di Thus pada tahun 450. Dan ayanya  seoarang pemintal wol kemudian menjualnya di kedainya.

Dasar-dasar ilmunya yang pertama di peroleh di Thus, kemudian ia mengembara ke Naisabur dan belajar berbagai macam ilmu kepada Imam Haraiman, Abu al-Ma’ali al-Juwaini. Beliau di kenal sebagai pencari ilmu yang sangat tekum dan ulet sehingga dalam waktu yang singkat sudah menguasai banyak ilmu. Bahkan, di zaman gurunya masih hidup, belau sudah menjadi perhatian para ulama dan rujukan, di samping itu beliau juga telah menyusun berbabagai karangan.

Dalam perkembangan berikutnya, Ghazali ra. sempat bertemu Perdana Menteri Nizamul Muluk dann mendapatkan penghormatan yang luar biasa darinya. Pertemuan yang mengesankan itu mendorong Perdana Menteri untuk lebih aktif menghadiri pengajian-pengajian Ghazali, baik dalam majelis pribadinya maupun di majelis umum. Dalam berbagai kesempatan tersebut, Perdana Menteri menyaksikan kehebatan Ghazali dalam mengajarkan ilmunya, argumen-argumennya yang rasional, ketangkasannya yang melipat para penyanggahnya, dan keunggulan-keunggulan yang lain. Kenyataan itu lambat laun memashurkan nama Ghazali, sering di sebut-sebut para pengelana, dan bahkan menjadi idola masyarakat. Fakta-fakta inilah yang mendorong Perdana Menteri untuk menyerahkan pengelolaan Perguruan Tinggi Nizamiyah, Iraq, kepada Ghazali ra. Peristiwa bersejarah yang tejadi pada tahun 480 H ini otomatis semakin mengundang simpat dan rasa kagum penduduk Iraq, sehingga kedudukan Ghazali di mata mereka semakin tinggi.

Kemudian pada tahun 488 H Ghazali meninggalkan semua kedudukan dan apa yang di perolehnya selama menjadi kiblat para ulama. Beliau pergi meninggalkan tempat keramaian dan menjalani cara hidup Zuhud. Pertama, beliau berangkat haji, kemudian menuju Syam dan menetap beberapa tahun di kota Damaskus. Di kota ini, beliau menginap di salah satu sudut kamar di Masjid Jami’ untuk melakukan kontemplasi dan merenungkan kembali berbagai macam ilmu yang selama ini di pelajarinya, setelah berlangsung cukup lama tinggal di Masjid Jami’, beliau pindah ke Baitul Maqdis dan di tempat baru ini waktunya lebih banyak di habiskan untuk beribadah dan menziarahi majelis-majelis pertemuan, kemudian pergi ke Mesir dan menetap di Iskandariyah dalam waktu yang cukup lama. Sehabis di Mesir, beliau kembali ke kampung halamannya, Thus, dan menyendirii di kamar pribadinya, dan banyak menyusun kitab-kitab yang sangat bermanfaat dalam berbagai bidang.

Diantara kitab-kitab beliau adalah al-Wasith, al-Basith, al-Wajiz dan al-Khulashah dalam ilmu fiqih. Sementara Ihya’ ‘Ulumuddin adalah kitab utamanya yanga sangat berharga. Al-Mustashfa adalah kitab ushul fiqihnya. Kitab-kitab ini di susun pada tahun 503 H. Selain itu, juga masih banyak kitab karangannya, di antaranya Tahafut al-Falasifah, Mahakku al-Nazar, Mi’yar al-‘Ilmi, al-Maqshad al-Asna fi Sharh Asma’Allah al-Husna, Mishkat al Anwar, al-Munqidz Minal Dhalal, al-Iqtishad fi al-I’tiqad ,’Ulum al-Nazar, Ma’arij al-Qudus fi Ahwal al-Nafs, Maqashid al-Falasifah, Tanzih al-Qur’an ‘An al-Bathiniyah, al-Tibar al-Masbuk fi Nashihah al Muluk, Minhaj al-‘Abidin, dan Yaqut al-Ta’wil fi Tafsir al-Tanzil. Yang terakhir ini adalah kitab tafsir dalam 40 jilid.

Setelah itu,  beliau kembali lagi ke Naisabur dan mengajar di Perguruan Nizamiyah. Namun, tidak berapa lama, beliau kembali pulang ke rumahnya di Thus dan membuat satu titik kecil untuk menjalani hidup sufi. Di samping kesibukkan utama ini, beliau juga masih sempat menyisakan waktunya untuk menngajar. Sementara sebagian besar waktunya di bagi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mulia, seperti mengkhatamkan Al-Qur’an, menghadiri majelis sufi, dan mengajar. Aktiviatas-aktivitas ini di lakukan terus hhingga beliau kembali ke pangkuan Tuhannya pada hari Senin, tanggal 14 Jumadil Akhir, tahun 505 H di Thus.

Semoga Allah selalu merahmatinya.

Baca Selengkapnya ....

Tak Semua Orang Bisa Kena Hipnotis

Posted by Unknown Jumat, 16 November 2012 1 komentar

Acara-acara TV sempat ramai menyuguhkan tayangan mengenai sulap dan hipnotis. Bahkan ada salah satu program yang mempertontonkan bagaimana kelakuan lucu orang-orang yang berhasil di hipnotis di depan umum. Hipnotis juga acapkali di gunakan sebagai salah satu metode penipuan yang cukup marak. Sebenarnya adakah cara menolak hipnotis?
Para ilmuwan di Stanford University di Amerika Serikat telah menemukan bahwa orang-orang yang rentan di hipnotis adalah orang yang mudah memutuskan sesuatu dan memiliki kemampuan memperhatikan yang baik. Namun orang yang memiliki kebiasaan tetap dan cepat membuat penilaian cenderung  susah di hipnotis.
Hipnotis di gambarkan sebagai kondisi trans dengan kemampuan berfokus dan konsentrasi yang tinggi. Metode ini banyak di gunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit, kecemasan dan fobia. Hipnotis juga sering di gunakan untuk mengurangi kondisi akibat stress.
Sebanyak seperempat orang dari populasi ternyata tidak bisa di hipotis. Untuk mencari tahu sebabnya, Dr. David Spiegel mengamati 12 orang yang rentan di hipnotis dan 12 orang yang relatif kebal.
Ia melihat aktifitas pada 3 jaringan otak yang berbeda, yaitu jaringan default-mode yang di gunakan ketika otak sedang santai, jaringan executive control yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan jaringan salience yang penting untuk memprioritaskan sesuatu .
Dalam laporan yang di muat jurnal Archives of General Psychiatry, Dr Spiegel bersama timnya tidak menemukan adanya perbedaan antara struktr otak dari kedua kelompok.
Tapi ketika melihat otak peserta saat istirahat, otak orang-orang yang mudah terhipnotis menunjukkan aktifitas yang berbeda. Pada orang-orang ini, daerah otak yang paling aktif saat istirahat adalah daerah yang memutuskan untuk berfokus pada suatu hal.
Saat istirahat, kedua kelompok memiliki jaringan default mode yang aktif. Tetapi pada orang yang mudah di hipnotis, jaringan pengambilan keputusan dan jaringan yang memprioritaskan seseuatu terlihat lebih aktif. Daerah otak yang terlibat untuk memfokuskan perhatian juga ikut aktif. Sedangkan pada orang yang sulit di hipnotis, hubungan antara dua jaringan tersebut amat lemah.
“ Orang yang sangat mudah di hipnotis adalah orang yang dapat sebegitu dalam memikirkan suatu hal tanpa mengganggu perhatiannya oleh pikiran laim. Mereka bisa memanfaatkan pikirannya untuk membayangkan sesuatu mengenai dirinya sendiri,” kata Dr. Spiegel seperti di lansir Los Angeles Times, Minggu (7/10/2012)
Menurut Dr Spiegel, dalam kehidupan sehari-hari orang yang amat mudah di hipnotis bisa di bedakan dari orang yang kurang dapat di hipnotis. Mereka mudah teralihkan oleh hal-hal yang menarik bagi dirinya sendiri dan cenderung telambat menepati jadwal atau janji kerena sering lupa waktu.
Sebaliknya, orang yang kebal terhadap hipnotis cenderung mudah menilai orang lain, menepati kebiasaannya dan kurang mempercayai orang lain. Dr Spiegel mengatakan bahwa ia hampir menemukan ciri khas otak yang dapat di gunakan untuk menentukkan siapakah yang bisa dan yang tidak bisa di hipnotis.


Baca Selengkapnya ....

Mengenal Huruf Hiragana Lebih Detil

Posted by Unknown Selasa, 13 November 2012 0 komentar

Pengertian Hiragana
Hiragana adalah alphabet dasar dalam bahasa Jepang. Umumnya , semua istilah yang berasal dari dalam Jepang di tuliskan dengan menggunakan alphabet ini. Pada zaman tradisional Jepang,  huruf hiragana hanya di gunakan oleh para wanita sedangkan para pria lebih dominan memakai huruf katakana karena mereka merasa minder bila harus menulis dengan menggunakan hiragana. Hal ini karena huruf hiragana terkesan indah dan melambangkan sifat  kewanitaan. Spasi antar kata di dalam Bahasa Jepang tidak di gunakan, sehingga boleh saja menggunakan huruf hiragana dalam menuliskan Bahasa Jepang tetapi hal ini dapat membuat seseorang kesulitan dalam memahaminya.

Bentuk Huruf Hiragana

a
i
u
e
o



Ka
ki
ku
ke
ko
きゃ
Kya
きゅ
Kyu
きょ
kyo
Sa
shi
su
se
so
しゃ
Sya/sha
しゅ
Syu/ shu
しょ
Syo/sho
Ta
chi
tsu
te
to
ちゃ
cha
ちゅ
Chu
ちょ
cho
Na
ni
nu
ne
no
にゃ
nya
にゅ
Nyu
にょ
nyo
Ha
hi
Hu/ fu
he
ho
ひゃ
hya
ひゅ
Hyu
ひょ
hyo
Ma
mi
mu
me
mo
みゃ
mya
みゅ
myu
みょ
Ra
ri
ru
re
ro
りゃ
rya
りゅ
ryu
りょ
ryo
Ya

Yu

yo

wa
Wo/o







n/m/ng
    

Hiragana Tambahan

Ga
Gi
Gu
Ge
Go
ぎゃ
Gya
ぎゅ
Gyu
ぎょ
Gyo
Za
Ji
Zu
Ze
Zo
じゃ
Ja/jya
じゅ
Ju/jyu
じょ
Jo/Jyo
da
Ji/(di)
Zu/(du)
de
do
ぢゃ
Ja/jya
ぢゅ
Ju/jyu
ぢょ
Jo/Jyo
Ba
Bi
Bu
Be
Bo
びゃ
Bya
びゅ
Byu
びょ
Byo
Pa
Pi
Pu
Pe
Po
ぴゃ
Pya
ぴゅ
Pyu
ぴょ
Pyo

Keterangan :
1.      Penambahan tanda (“) pada karakter ka ki ku ke ko – sa si su se so – ta chi tsu te to menjadi ga, gi, gu, ge, go – za ji zu ze zo- – da di du de do dst,
2.      Penambahan tanda bulak kecil diatas karakter hiragana (°), sehingga karakter ha hi hu he ho menjadi pa, pi, pu, pe, po,
3.      Penambahan ya, yu, yo kecil hanya pada huruf yang berakhiran-i (ki, shi, chi, ni, hi, mi, ri)

Penulisan Huruf Hiragana
            Menulis hiragana tidak boleh asal-asalan, ada aturan dan urutan guratannya masing-masing.Ikuti urutan guratannya dengan benar sehingga tulisan tersebut tidak di bilang tulisan EnJel ( ENgga JELaz) :D .  Klik disini untuk melihat cara penulisan huruf yang benar.



Baca Selengkapnya ....
Panduan blog dan SEO support Jual Online Baju Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Sakura Islam.